BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sistem
persarafan terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron dan jaringan
penunjang yang disebut neuroglia . Tersusun membentuk sistem saraf pusat (SSP)
dan sistem saraf tepi (SST). SSP terdiri atas otak dan medula spinalis
sedangkan sistem saraf tepi merupakan susunan saraf diluar SSP yang membawa
pesan ke dan dari sistem saraf pusat. Sistem persarafan berfungsi dalam
mempertahankan kelangsungan hidup melalui berbagai mekanisme sehingga tubuh
tetap mencapai keseimbangan. Stimulasi yang diterima oleh tubuh baik yang
bersumber dari lingkungan internal maupun eksternal menyebabkan berbagai
perubahan dan menuntut tubuh dapat mengadaptasi sehingga tubuh tetap seimbang.
Otak
(bahasa Inggris: encephalon) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris: central
nervous system, CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.
Otak
manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc
dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan mengkordinir
sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak
jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia
bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh
karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf
didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia.
Saraf
kranial (Latin: nervii craniales) adalah 12 pasang saraf pada manusia yang
mencuat dari otak, berbeda dari saraf spinal yang mencuat dari sumsum tulang
belakang. Saraf kranial merupakan bagian dari sistem saraf sadar
1.2 Metode Penulisan
Dalam
penulisan makalah ini, penyusun menggunakan metode studi kepustakaan, yaitu
dengan memperoleh materi dan mempelajari buku-buku referensi dan informasi dari
media elektronik (internet) yang terkait dengan anatomi dan fisiologi system
otak,saraf cranial dan system saraf otonom.
1.3 Sistematika
Penulisan
Pada
penyusunan makalah ini, adapun sistematis penulisan ini terdiri dari 3 Bab yang
tersusun secara sistematika yaitu:
BAB
I PENDAHULUAN
BAB
II PEMBAHASAN
BAB
III PENUTUP
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Otak
Otak
(bahasa Inggris: encephalon) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris: central
nervous system, CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.
Otak
manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc
dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan mengkordinir
sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak
jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia
bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh
karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf
didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai
otak memengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung jawab
atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala
bentuk pembelajaran lainnya.
Otak
terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang
dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa
listrik yang di kenal sebagai potensi aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron
yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia
yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter ini dikirimkan pada celah yang
dikenal sebagai sinapsis. Avertebrata seperti serangga mungkin mempunyai jutaan
neuron pada otaknya, vertebrata besar bisa mempunyai hingga seratus miliar
neuron.
Neuron
otak mengandung dua jenis asam lemak PUFA (bahasa Inggris: polyunsaturated
fatty acids), yaitu asam arakidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) yang
terletak pada posisi sn2 dari molekul fosfogliserida dalam membran sel neuron.
PUFA dapat terlepas dari fosfogliserida oleh stimulasi fosfolipase PLA-2.
Molekul AA yang terlepas akan diproses oleh enzim siklo oksigenase menjadi
prostaglandin dan tromboksana, atau diproses oleh enzim 5-lipo oksigenase
menjadi lipoksin. Baik AA maupun DHA dapat diproses oleh enzim lipo oksigenase
guna membentuk senyawa turunan hidroksi dan leukotriena.
2.2 Bagian otak manusia
Pada
anatomi otak vertebrata, otak depan (bahasa Inggris: prosencephalon, forebrain)
adalah bagian atas dari otak. Pada tahap perkembangan sistem saraf pusat
(bahasa Inggris: five-vesicle stage), otak depan berkembang dan memisahkan diri
menjadi otak besar dan diensefalon. Jika pada masa embrio, otak depan mengalami
hambatan untuk berkembang menjadi kedua lobus ini, maka akan terjadi suatu
kondisi yang disebut holoprosensefali (bahasa Inggris: holoprosencephaly).
Ø Otak
besar (bahasa Inggris: telencephalon, cerebrum) adalah bagian depan yang paling
menonjol dari otak depan. Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan
kiri dan kanan. Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang berlawanan,
belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan dan sebaliknya. Jika otak belahan kiri
mengalami gangguan maka tubuh bagian kanan akan mengalami gangguan, bahkan
kelumpuhan. Tiap belahan otak depan terbagi menjadi empat lobus yaitu frontal,
pariental, okspital, dan temporal. Antara lobus frontal dan lobus pariental
dipisahkan oleh sulkus sentralis atau celah Rolando.
Istilah
telencephalon mengacu pada struktur embrio yang kemudian berkembang menjadi
cerebrum:
·
Dorsal telencephalon atau pallium
berkembang menjadi cerebral cortex
·
Ventral telencephalon atau sub-pallium
berkembang menjadi basal ganglia.
·
Korteks otak besar (bahasa Inggris:
cerebral cortex, grey matter) merupakan lapisan tipis berwarna abu-abu yang
terdiri dari 15 - 33 miliar neuron yang masing-masing tersambung ke sekitar
10.000 sinapsis, satu milimeter kubik terdapat kurang lebih satu miliar
sinapsis. Komunikasi yang terjadi antar neuron dalam bentuk deret panjang pulsa
sinyal yang disebut potensial aksi dimungkinkan melalui fiber protoplamik yang
disebut akson yang dapat dikirimkan hingga ke bagian jauh dari otak atau tubuh
untuk menemukan reseptor sel tertentu. Terdapat enam lapisan korteks,
neokorteks/isokorteks, arcikorteks, paleokorteks, allokorteks yang
berlipat-lipat sehingga permukaannya menjadi lebih luas dengan ketebalan 2
hingga 4 mm. Lapisan korteks terdapat berbagai macam pusat saraf yang
mengendalikan ingatan, perhatian, persepsi, pertimbangan, bahasa dan kesadaran.
·
Ganglia dasar (bahasa Inggris: basal
ganglia, white matter) merupakan lapisan yang berwarna putih. Lapisan dalam
banyak mengandung serabut saraf, yaitu Dendrit dan Neurit Otak besar merupakan
pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan
semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (inteligensi),
ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Secara terperinci, aktivitas
tersebut dikendalikan pada daerah yang berbeda.
Di depan celah tengah
(sulkus sentralis) terdapat daerah motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar.
Bagian paling bawah pada korteks motor tersebut mempunyai hubungan dengan
kemampuan bicara. Daerah Anterior pada lobus frontalis berhubungan dengan
kemampuan berpikir.
Di belakang (Posterior)
sulkus entralis merupakan daerah sensori. Pada daerah ini berbagai sifat
perasaan dirasakan kemudian ditafsirkan.
Daerah pendengaran
(auditori) terletak pada lobus temporal. Di daerah ini, kesan atau suara
diterima dan diinterpretasikan.
Daerah visual (penglihatan)
terletak pada ujung lobus oksipital yang menerima bayangan dan selanjutnya
bayangan itu ditafsirkan. Adapun pusat pengecapan dan pembau terletak di lobus
temporal bagian ujung anterior.
·
Diensefalon (bahasa Inggris:
diencephalon, interbrain) adalah bagian otak yang terdiri dari:
Mid-diencephalic territory pretalamus /
ventral talamus / subtalamus, terletak di bawah kelenjar hipotalamus. Nuklei
berupa zona incerta, thalamic reticular nucleus, dan fields of Forel.
Pretalamus terpola sinyal SHH (bahasa Inggris: sonic hedgehog homolog) dari ZLI
dan setelah itu membuat koneksi yang berbeda-beda ke striatum (caudate nucleus
dan putamen) dalam otak depan, ke talamus (gugus medial dan lateral nucleus)
dalam otak kecil, dan ke red nucleus dan substantia nigra dalam otak tengah.
Pretalamus ditengarai mempunyai andil dalam pengendalian pola konsumsi termasuk
defecation dan copulation.
Zona limitan intratalamika (bahasa
Inggris: zona limitans intrathalamica, ZLI) yang berfungsi sebagai pusat sinyal
layaknya cerebrum dan sebagai pembatas antara talamus dan pretalamus.
Talamus / dorsal talamus yang berfungsi
antara lain menghubungkan komunikasi antar belahan otak besar.
Hipotalamus, merupakan pusat
pengendalian waktu biologis, suhu tubuh dan sekresi hormon dan fungsi biologis
lain. Hipotalamus terletak di dasar otak depan.
Epitalamus
Pretektum
Ø Otak
tengah (bahasa Inggris: mesencephalon) adalah bagian otak yang mempunyai
struktur:
Tektum,
terdiri dari 2 pasang colliculi yang disebut corpora quadrigemina:
·
inferior colliculi, terlibat pada proses
pendengaran. Sinyal yang diterima dari berbagai nukleus batang otak
diproyeksikan menuju bagian dari talamus yang disebut medial geniculate nucleus
untuk diteruskan menuju korteks pendengaran primer (bahasa Inggris: primary
auditory cortex).
·
superior colliculi, berperan sebagai
awal proses visual dan pengendalian gerakan mata
·
cerebral peduncle
·
tegmentum adalah jaringan multi-sinapsis
yang terlibat pada sistem homeostasis dan lintasan refleks.
·
crus cerebri
·
substantia nigra
Ø Otak
belakang (bahasa Inggris: myelencephalon, metencephalon, rhombencephalon)
meliputi jembatan Varol (bahasa Inggris: pons, pons Varolii), sumsum lanjutan
(bahasa Inggris: medulla oblongata), dan otak kecil (bahasa Inggris:
cerebellum). Ketiga bagian ini membentuk batang otak (bahasa Inggris:
brainstem). Jembatan Varol berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri
dan kanan otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan korteks otak besar.
Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan jembatan
pons dengan sumsum tulang belakang. Sekelompok neuron pada formasi retikular di
dalam sumsum lanjutan berfungsi mengontrol sistem pernapasan, dan syaraf
kranial yang berfungsi mengatur laju denyut jantung juga berada pada sumsum
ini. Selain itu juga berperan sebagai pusat pengatur refleks fisiologi, tekanan
udara, suhu tubuh, pelebaran atau penyempitan pembuluh darah, gerak alat
pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Fungsi lainnya ialah mengatur
gerak refleks, seperti batuk, bersin, dan berkedip.
Ø Otak
kecil (bahasa Inggris: cerebellum) merupakan bagian terbesar otak belakang.
Otak kecil ini terletak di bawa lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri
atas dua belahan dan permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk
mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot
yang terjadi secara sadar. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat
mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi
tidak terkoordinasi.
Struktur Umum Otak
Secara
garis besar otak dapat dibagi kedalam 4 bagian besar yaitu batang otak, serebellum,
serebrum dan diencephalon. Batang otak terdiri atas Medulla Oblongata, Pons dan
otak tengah. Diencephalon terdiri atas Talamus, Hipotalamus, Epitalamus dan
Subtalamus atau disebut juga Ventral thalamus.
Ø Meningen
Meningen
atau lapisan pembungkus otak merupakan bagian terluar dari otak. Meningen
memiliki beberapa lapisan yaitu Duramater, Arachnoid dan Piamater.
·
Durameter
Duramater
merupakan bagian terluar. Duramater merupakan lapisan periosteum tulang
tengkorak, merupakan lapisan yang kuat, lapisan fibrosa yang mengandung
Pembuluh Darah, yang memberikan nutrisi pada tulang. Lapisan luar dan dalam
menempel dengan tengkorak sehingga tidak ada lapisan epidural antara tulang
dengan membran seperti pada spinal. Antara duramater bagian dalam dan arachnoid
terdapat rongga subdural dan tidak mengandung Cerebro Spinal Fluid (Cairan
serebro spinal). Pada beberapa tempat kedua lapisan dalam dan luar membentuk
saluran yang mengandung Pembuluh Darah yang disebut dengan Dural sinus dan
terdapat darah vena dari Pembuluh Darah di otak.
·
Arachnoid
Arachnoid
merupakan Lapisan tengah dari meningen. Lapisan ini merupakan jaringan ikat,
antara arachnoid dan piamater terdapat seperti jaring-jaring trabekula dan rongga
subarachnoid yang mengandung CSF. Lapisan arachnoid tidak mengandung Pembuluh
Darah, tapi Pembuluh Darah terdapat pada rongga subarachnoid.
·
Piameter
Piamater
merupakan lapisan yang bersentuhan langsung dengan otak. Sebagian besar suplai
darah pada otak di suplai oleh pembuluh-pembuluh darah kecil yang banyak
terdapat pada piamater.
Ø Ventrikel
Ventrikel
otak dilapisi oleh epitel kuboid yang disebut ependima.Terdapat kapiler-kapiler
yang disebut dengan pleksus koroides. Terdapat 4 ventrikel yang diberi nomor
dari atas ke bawah dari otak yaitu: Ventrikel lateral kiri dan kanan pada
hemisfer serbri, ventrikel ke tiga pada diensepalon dan ventrikel ke empat pada
pons dan medulla. Ventrikel lateral dihubungkan dengan ventrikel ke tiga oleh
interventrikular foramen sedangkan Ventrikel ke tiga nyambung dengan ventrikel
ke empat melewati celah sempit yang disebut serebral aqua duktus di
midbrai/otak tengah.
Ø Cairan
Serebrospinal
Cairan
serebrospinal atau CSF berperan dalam melindungi otak, menjaga keseimbangan
bahan-bahan kimia Susunan Syaraf Pusat. CSF dibentuk dalam pleksus koroides
pada ventrikel lateral, tiga dan empat dengan kombinasi proses diffusi dan
transport aktif. Pleksus koroid menseleksi komponen darah yang dapat melewati
membrannya ke ventrikel (tidak untuk Sel Darah Merah, protein dengan molekull
besar). Yang dapat lewat: protein berukuran kecil, oksigen, karbondioksida, Na,
K, Ca, Mg, Cl, glukosa dan sejumlah kecil Sel Darah Putih.
·
Perjalanan CSF
CSF
dibentuk di Ventrikel lateral, lalu melalui interventrikuler foramen masuk ke
ventrikel III dan melalui Aqua Duktus CSF mengalir ke Ventrikel IV. Di
ventrikel IV erdapat 3 buah lubang terbuka di dasar ventrikel 4. Melalui ketiga
lubang tersebut CSF mengalir ke Subarachnoid spaces ( cisterna magna) disebelah
medulla, aliran berlanjut ke Spinal lalu ke lumbal sisterna. Sebagian naik lagi
ke otak melelui subarachnoid spaces masuk ke vili arachnoid dan sinus sagital
superior.
·
Cerebro Spinal Fluid (CSF)
Vili
arachnoid memiliki katup yang sensitif dengan tekanan dengan sistem satu arah.
CSF selalu diperbarui sekitar 3 kali dalam sehari.
Ø Nutrisi
otak
Sebanyak
20% oksigen dari seluruh kebutuhan tubuh digunakan oleh otak. Kebutuhan oksigen
tinggi saat otak istirahat. Otak mendapatkan nutrisi hanya dari darah. Otak
membutuhkan Oksigen dan glukosa setiap saat tetapi otak tidak memiliki
kemampuan untuk menyimpan cadangan.
·
Dampak Kekurangan Nutrisi pada otak
Kekurangan oksigen dan glukosa pada otak
menyebabkan kerusakan yang lebih cepat dibandingkan pada jaringan lain.
Kekurangan dalam beberapa menit dapat menyebabkan kerusakan yang menetap.
Ø Batang
Otak
Berbatasan
dengan medula spinalis dibagian bawah dan diensepalon dibagian atas. Sedikit
menyempit saat keluar dari tengkorak melalui foramen magnum untuk bersatu
dengan medula spinalis. Batang otak memiliki fungsi yang sangat penting
termasuk traktus yang panjang dari jalur asenden dan desenden. Jaringan dari
badan sel dan serabutnya dari formatio retikularis terdapat disini, yang sangat
berperan penting dalam mempertahankan hidup. Seluruh syaraf kranial keculai
olfaktorius dan optikus keluar dari batang otak.
Formatio
Retikularis
Terbagi
kedalam jalur asenden, jalur desenden dan nervus kranialis. Formatio
retikularis terbentang sepanjang batang otak, dengan akson terbentang menuju
diensepalon dan medula spinalis. Memiliki sekiar 30.000 sinaps. Lesi pada
formatio retikularis dapat menyebabkan koma sampai berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun. Neuron dalam Formatio Retikularis dikelompokan sesuai dengan
fungsinya masing-masing.
RF
memiliki pusat respirasi dan cardiovaskuler yang berperan dalam pengaturan
pernafasan, nadi dan perubahan diameter Pembuluh Darah. Jalur asenden menuju
serebrum bergabung dengan RAS (reticular activating system) yang berperan dalam
pengaturan siklus terjaga dan tidur.
Medulla
Oblongata
Medulla
oblongata merupakan bagian yang vital dalam pengaturan jantung, vasomotor/
kontriksi dan dilatasi pembuluh darah dan pusat pernafasan. Medulla Oblongata
memonitor kadar CO2 yang berperan dalam pengaturan pernafasan, mengatur muntah,
bersin, batuk dan menelan. Dibagian ventral terdapat pyramid yang merupakan
jalur motorik dari serebral ke spinal. Jalur di pyramid menyilang (pyramidal
decussation) sehingga dibawah medulla keadaan motorik tubuh dikontrol oleh
bagian yang berlawanan dalam hemisfer serebri.
Ø Pons
Terletak
diatas Medulla, Pada bagian dorsal Terdapat Formatio Retikularis dan nuklei
syaraf kranial jalur asenden dan desenden. Dalam Formatio Retukularis terdapat
pusat apneu dan pneumotoxic yang membantu dalam pengaturan pernafasan.
Midbrain/mesensepalon
Midbrain
terdapat diatas pons. Terdapat pusat refleks yang membantu koordinasi
[ergerakan bila matadan kepala, membantu pengaturan mekanisme fokus pada mata,
mengatur respon pupil terhadap stimulus cahaya. Terdapat substansia nigra yang
beperan dalam pengaturan aktivitas motorik somatic.
Ø Serebelum
Serebelum berperan dalam fungsi
keseimbangan. Secara terus menerus menerima input dari otot, tendon, sendi dan
organ vestibular(keseimbangan) dalam bentuk proprioceptive input (kepekaan
terhadap posisi tubuh yang satu dari yang lainnya). Mengintegrasikan kontraksi
otot satu dengan yang lain, mengatur tonus otot.
Ø Serebrum
Serebrum
Merupakan struktur terbesar dan paling rumit dalam sistem syaraf. Terdapat dua
hemisfer serebri yang Terdiri dari korteks yang merupakan substansi abu-abu
(gray matter), substansi putih dan ganglia basalis. Korteks terbagi kedalam 6
lobus: frontal, parietal, temporal, oksipital, lilmbik dan insula/lobus
sentralis. Korteks serebri merupakan lapisan terluar dari serebrum, terdiri
dari substansi abu-abu. Banyak berperan dalam pengaturan aktivitas kehidupan
yang disadari.
Lobus
Frontalis
Lobus
frontalis merupakan area kontrol motorik terhadap pergerakan yang disadari
termasuk yang berkaitan dengan bicara. Aktivitas motorik: Area Broadman
4(Primary motor cortex), area 6 (suplementary and premotor motor cortex), area
8 (pergerakan mata) area 44 (area Brocca untuk bicara). Selain control motorik
lobus frontalis juga berperan dalam kontrol ekspresi emosi dan perilaku, moral.
Lobus
Parietalis
Lobus
Parietalis berperan dalam sensasi umum, selera. Are 1,2,3 (integrasi sensasi
secara umum) 5,7,40 (apresiasi terhadap tekstur, berat, mengenali bentuk benda
yang dipegang).area 40 memiliki peran penting dalam body image/gambaran diri.
Area 43 (selera dalam hal pengecapan)
Lobus
temporalis
Lobus
temporalias merupakan pusat pendengaran, keseimbangan, emosi dan memori.
Terdapat area 41,42 yang berperan dalam pengaturan keseimbangan, area 39 yang
berperan dalam Pemahaman terhadap bicara/kata-kata. Bagian anterior lobus ini
berperan dalam emosi, halusinasi, memori jangka pendek dari beberapa menit s.d
beberapa minggu atau bulan
Lobus
Oksipitalis
Lobus
Oksipitalis merupakan pusat penglihatan, pengaturan ekspresi. Terdapat area 17
(area penglihatan utama), area 18,19 memaknai hasil penglihatan, area 39
memahami bahasa tulisan, area 22 memahami bahasa lisan dan area Wernicks
(39,22,40).
Insula
Insula
berperan dalam pengaturan aktivitas gastrointestinal dan organ visceral
lainnya.
Limbik
Limbik
berperan dalam pengaturan emolsi, perilaku, memori jangka pendek dan penciuman.
Ø Dienceephalon
Ø Talamus
Talamus
merupakan pusat prosesing dan relay semua input sensoris kecuali penciuman.
Talamus memiliki 4 area utama yaitu sistem sensoris, sistem motorik, aktivitas
neurofisiologius dan ekspresi korteks serebri. Talamus berhubungan dengan
sistem limbik dalam pengaturan ekspresi emosi, perilaku manusia yang unik.
Talamus berkaitan dengan proses berfikir, kreativitas, interpretasi dan
pemahaman bahasa lisan dan tulisan dan mengenali objek dengan cara menyentuh.
Hipotalamus
Hipotalamus
terletak dibawah thalamus, berdekatan dengan hipofisis. Hipotalamus mengatur
banyak fungsi tubuh untuk keseimbangan. Merupakan pusat pengaturan dan
koordinasi tertinggi dari sistem syaraf otonom, pengaturan suhu, pengaturan keseimbangan
cairan dan elektrolit
Pengaturan
pola tidur dan terjaga, Berperan dalam pengaturan lapar dan keinginan untuk
makan yang dibantu dengan kadara glukosa, lemak dan protein dalam tubuh, Respon
perilaku berkaitan dengan emosi, Kontrol endokrin juga berperan dalam respon
seksual seperti Orgasme dan respon terhadap stimulus organ seksual.
Epithalamus
Epitalamus
terdiri dari 3 bagian: Trigonum habenulae, badan pineal, dan komisura
posterior.Trigonum habenulae mengandung serabut syaraf yang berhubungan dengan
midbrain, berperan sebagai pusat relay. Badan pineal (epiphysis) berperan
seperti kelanjar endokrin (neuroendokrin). Komisura posterior berhubungan
dengan midbrain
Ventral
thalamus/subthalamus
Terletak
dibagian ventral diensepalon, mengandung nuklei subtalamik
2.3 Saraf kranial
Saraf kranial (Latin: nervii craniales) adalah 12
pasang saraf pada manusia yang
mencuat dari otak,
berbeda dari saraf spinal yang
mencuat dari sumsum tulang belakang. Saraf kranial
merupakan bagian dari sistem saraf sadar. Dari
12 pasang saraf, 3 pasang memiliki jenis sensori (saraf I, II, VIII); 5 pasang
jenis motorik (saraf III, IV, VI, XI, XII) dan 4 pasang jenis gabungan (saraf
V, VII, IX, X). Pasangan saraf-saraf ini diberi nomor sesuai urutan dari depan
hingga belakang, lazimnya menggunakan angka romawi
Saraf-saraf ini terhubung utamanya dengan struktur yang ada di kepala dan leher manusia
seperti mata, hidung, telinga, mulut dan lidah. Pasangan I dan II
mencuat dari otak besar, sementara yang
lainnya mencuat dari batang otak.
Saraf-saraf kranial
Nomor
|
Nama
|
Jenis
|
Fungsi
|
I
|
Sensori
|
Menerima
rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses
sebagai sensasi bau
|
|
II
|
Sensori
|
Menerima
rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai
persepsi visual
|
|
III
|
Motorik
|
Menggerakkan
sebagian besar otot mata
|
|
IV
|
Motorik
|
Menggerakkan
beberapa otot mata
|
|
V
|
Gabungan
|
Sensori:
Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses di otak sebagai sentuhan
Motorik: Menggerakkan rahang |
|
VI
|
Motorik
|
Abduksi mata
|
|
VII
|
Gabungan
|
Sensorik:
Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai
sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah |
|
VIII
|
Sensori
|
Sensori sistem vestibular:
Mengendalikan keseimbangan
Sensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses di otak sebagai suara |
|
IX
|
Gabungan
|
Sensori:
Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai
sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam |
|
X
|
Gabungan
|
Sensori:
Menerima rangsang dari organ dalam
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam |
|
XI
|
Motorik
|
Mengendalikan
pergerakan kepala
|
|
XII
|
Motorik
|
Mengendalikan
pergerakan lidah
|
Sistem
saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadari dan sistem saraf tak sadar (sistem
saraf otonom).Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh
otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak
antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
Gbr.
Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya
SYARAF
KRANIAL
Terdapat
12 pasang syaraf cranial yaitu:
1.SK
I (olfactorius): S, Penciuman
2.SK
II (Opticus): S, Penglihatan, input refleks fokusing dan konstriksi pupil di
limbik
3.SK
III (Okulomotorius): M, Pergerakan bola mata elevasi alis, konstriksi pupil dan
memfokuskan lensa
4.SK
IV (Trochlearis): M, Pergerakan bola mata ke bawah
5.SK
V (Trigeminus):
oV1(Syaraf
optalmik): S, input dari kornea, rongga hidung bagian atas, kulit kepala bagian
frontal, dahi, bagian atas alis, konjungtiva kelenjar air mata
oV2
(Syaraf maksilari): S, input dari dagu, bibir atas, gigi atas, mukosa rongga
hidung, palatum, faring
oV3
(Syaraf Mandibular): S,M, input dari lidah (bukan pengecapan), gigi bawah,
kulit di bawah dagu, mengunyah
6.SK
VI (Abdusen): M, Pergerakan mata ke lateral
7.SK
VII (Fasialis): S,M, Pengecapan, Salivasi, lakrimasi, pergerakan otot wajah
8.SK
VIII(Vestibulocochlearis): Vestibular untuk keseimbangan, cochlearis untuk
pendengaran
9.SK
IX(Glossofaringeus): S,M Pengecapan, sensasi lain dari lidah, salivasi dan
menelan
10.SK
X (vagus): S,M, menelan, monitor kadar oksigen dan karbondioksida darah,
tekanan darah, kegiatan organ visceral lain
11.SK
XI(Aksesorius): M, produksi suara di laring, Pergerakan kepala dan bahu, muscle
sense
12.SK
XII(Hipoglosus): M, Pergerakan lidah saat bicara, mengunyah, muscle sense
Saraf
Kranial
Saraf
kranial adalah saraf-saraf yang langsung keluar dari otak, lain dengan saraf
spinal yang keluar dari segmen-segmen medula spinalis. Pada manusia, terdapat
dua belas pasang saraf kranial. Hanya pasangan saraf pertama dan kedua yang
keluar dari otak besar (cerebrum), sisanya 10 pasang saraf kranial keluar dari
batang otak.
Saraf
Kranial I — Nervus Olfaktorius
Merupakan
saraf sensoris, berasal dari telensefalon dengan inti di nukleus olfaktorius
anterior. Fungsinya adalah untuk menerima rangsang bau; terletak di foramina
olfaktorii di lempeng kribriform tulang ethmoid.
Saraf
Kranial II – Nervus Optikus
Saraf
sensoris yang berasal dari diensefalon dengan inti pada sel-sel ganglion
retina. Berfungsi untuk menghantarkan informasi visual ke otak; terletak di
kanal optik.
Saraf
kranial III — Nervus Okulomotorius
Terutama
bersifat motorik, berasal dari otak tengah dengan inti pada nukleus okulomotorius,
nukleus Edinger-Westpal. Fungsinya adalah mempersarafi otot levator palpebra
superior, rektus superior, rektus medial, rektus inferior, dan oblik inferior,
yang secara umum mempersarafi pergerakan bola mata; Juga mempersarafi otot
spincter pupil, dan otot-otot siliar tubuh. Terletak di fisura orbita superior.
Saraf
Kranial IV — Nervus trokhlearis
Terutama
bersifat motorik, berasal dari otak tengah. Nervus troklearis mempersarafi otot
oblik superior, yang menggerakkan bola mata ke bawah, atau berputar ke samping
(pada aksis optik), dan intorts bola mata; Terletak di fisura orbita superior.
Saraf
Kranial V — Nervus Trigeminus
Merupakan
saraf sensoris dan motoris. Berasal dari Pons. Inti sensoris pada nukleus
trigeminus, nukleus trigeminus spinal, nukleus trigeminus mesensefalik, nukleus
motorik trigeminus. Fungsinya untuk menerima rangsang dari wajah dan
mempersarafi otot-otot mastikasi; terletak di fisura orbita superior (saraf
oftalmikus – V1), foramen rotundum (saraf maxillaris – V2) dan foramen ovale (
saraf mandibularis – V3)
Saraf
Kranial VI — Nervus Abdusen
Terutama
bersifat motorik. Berasal dari margin posterior Pons denga inti di nukleus
abdusen. Nervus abdusen mempersarafi otot rektus lateral, yang berfungsi untuk
abduksi bola mata; terletak di fisura orbitalis superior.
Saraf
Kranial VII — Nervus Facialis
Merupakan
saraf sensoris dan motoris. Berasal dari Pons (sudut serebelopontin) di atas
olive. Inti di nukleus facialis , nukleus solitarius, nukleus salivarius
superior. Nervus facialis mempersarafi otot-otot ekspresi wajah, belly
posterior otot-otot digastrik, dan otot stapedius. Saraf sensoris menerima
rangsang rasa dari 2/3 anterior lidah, dan mempersarafi kelenjar liur (kecuali
kelenjar parotis) dan kelenjar lakrimalis; terletak di kanalis akustikus
internal, memanjang ke kanalis facialis dan keluar di foramen stilomastoideus.
Saraf Kranial VIII — Nervus Vestibulokokhlearis
(atau nervus vestibulo-auditorius atau nervus statoakustikus)
Terutama
bersifat sensoris. Terletak di lateral nervus facialis (sudut serebelopontin).
Inti pada vestibular, dan kokhlear. Menerima rangsang suara, rotasi dan
gravitasi (untuk keseimbangan dan gerakan tubuh). Lebih spesifik, cabang
vestibular membawa impuls untuk pendengaran; terletak di kanalis akustikus
interna.
Saraf
Kranial IX — Nervus Glossofaringeus
Merupakan
saraf motorik dan sensoris. Berasal dari medulla. Inti ambiguus, inti
salivarius inferior, inti solitarius. Nervus glossofaringeus menerima rangsang
rasa dari 1/3 belakang lidah, mempersarafi kelenjar parotis, dan mempersarafi
gerakan stilofaringeus. Beberapa sensasi juga di relay ke otak dari tonsila
palatina. Sensasi di relay ke talamus sisi yang berlawanan dan beberapa inti
hipotalamik. terletak di foramen jugularis.
Saraf
Kranial X — Nervus Vagus
Merupakan
saraf sensoris dan motoris. Keluar dari sulkus posterolateral medulla. Inti
ambiguus, inti vagal motor dorsal, inti solitarius. Nervus vagus mempersarafi
gerakan brakhiomotorik untuk hampir semua otot-otot faringeal dan laringeral (kecuali
otot stafilofaringeus, yang dipersarafi oleh nervus glossofaringeus); nervus
vagus juga sebagai serat parasimpatik untuk hampir semua organ-organ viscera
dada dan perut turun ke fleksura splenikus; dan nervus vagus juga menerima
sensasi rasa khusus dari epiglotis. Fungsi utama : mengontrol otot-otot suara
dan resonansi. Gejala kerusakan : disfagia (masalah menelan), insufisiensi
velofaringeal. Terletak di foramen jugularis.
Saraf
Kranial XI — Nervus Asesorius (atau nervus asesorius kranialis atau nervus
asesorius spinalis)
Terutama
bersifat motorik. Berasal dari akar kranial dan spinal. Inti ambiguus, inti
asesorium spinalis. Fungsi saraf ini untuk mengontrol otot
sternokleidomastoideus dan trapezius, bersama dengan fungsi nervus vagus.
Contoh gejala kerusakan : ketidakmampuah mengangkat bahu, gerakan kepala lemah;
terletak di foramen jugularis.
Saraf
Kranial XII — Nervus Hipoglosus
Merupakan
saraf motorik. Berasal dari medulla. inti hipoglosal. mempersarafi otot-otot
pergerakan lidah (kecuali otot palatoglossus yang dipersarafi nervus vagus) dan
otot-otot glossal lainnya. Penting untuk menelan (formasi bolus) dan artikulasi
bahasa. terletak di kanal hipoglosal.
2.4 Sistem Saraf Sadar
Sistem
saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang
keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang
keluar dari sumsum tulang belakang.
Saraf
otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
ü Tiga
pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8
ü lima
pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12
ü empat
pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan 10.
Saraf
otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang
melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus
membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka
nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang
paling penting.
Saraf
sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya,
saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang
saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu
pasang saraf ekor.
Beberapa
urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3
buah pleksus yaitu sebagai berikut :
a.
Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian
leher, bahu, dan diafragma.
b.
Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
c.
Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
2.5 Saraf Otonom
Sistem
saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari
sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini
terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang
kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal
ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut
urat saraf post ganglion.
Sistem
saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik
terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak
di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga
mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat
pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi
sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem
saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama
cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum
sambung.
Secara
garis besar otak dapat dibagi kedalam 4 bagian besar yaitu batang otak,
serebellum, serebrum dan diencephalon. Batang otak terdiri atas Medulla
Oblongata, Pons dan otak tengah. Diencephalon terdiri atas Talamus,
Hipotalamus, Epitalamus dan Subtalamus atau disebut juga Ventral thalamus.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Otak
(bahasa Inggris: encephalon) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris: central
nervous system, CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.
Saraf kranial (Latin: nervii craniales) adalah 12
pasang saraf pada manusia yang
mencuat dari otak,
berbeda dari saraf spinal yang
mencuat dari sumsum tulang belakang. Saraf kranial
merupakan bagian dari sistem saraf sadar. Dari
12 pasang saraf, 3 pasang memiliki jenis sensori (saraf I, II, VIII); 5 pasang
jenis motorik (saraf III, IV, VI, XI, XII) dan 4 pasang jenis gabungan (saraf
V, VII, IX, X). Pasangan saraf-saraf ini diberi nomor sesuai urutan dari depan
hingga belakang, lazimnya menggunakan angka romawi
Sistem
saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari
sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Sistem saraf otonom
dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi
ganglion
DAFTAR PUSTAKA
Syaripudin.
2009. Anatomi dan fisiologi. Jakarta:
Salemba
id.wikipedia.org/wiki/Otak