Selasa, 09 Oktober 2012

menu makanan seimbang pada bayi 1 tahun


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Menu makanan bayi tentu berbeda dengan menu makanan orang dewasa, hal ini karena memang tikat kemampuan mencerna makanan yang membuatnya harus di bedakan.
Pada umunya bayi memiliki kemampuan yang rendah untuk mencerna makanan karena pertama, ia belum memiliki gigi sebagai salah satu untuk membantu pencernaan, kemudian yang kedua karena rata-rata semua bagian tubunya masih sangat sensitive termasuk lambung tempat mencerna makanan. Bayi pada usia 1-6 bulan memang ekslusif ia harus mendapatkan susu yang full dari sang ibu, di masa-masa ASI eksklusi ini ia tidak boleh di tinggalkan kerja atau tidak boleh di biarkan tidak mendapatkan ASI karena akn berdampak buruk pada pertumbuhan bandan dan otaknya.
Menu Makanan Bayi – Pada dasarnya bayi mulai umur 6 bulan,  ia sudah harus di beri makanan pendamping ASI. Selain karna tubuhnya mulai membutuhkan berbagai zat  penunjang pertumbuhan, pada usia ini bayi juga harus mulai di latih untuk mengenal berbagai macam makanan dalam rangka menyeimbangkan sistem pencernaan dan untuk membantu kekebalan tubuhnya.
1.2  .Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penyusun menggunakan metode studi kepustakaan, yaitu dengan memperoleh materi dan mempelajari buku-buku referensi dan informasi dari media elektronik (internet) yang terkait dengan keseimbangan menu makanan untuk bayi 0-1 tahun.
1.3 Sistematika Penulisan
Pada penyusunan makalah ini, adapun sistematis penulisan ini terdiri dari 3 Bab yang tersusun secara sistematika yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Menu Seimbang
1. Pengertian Menu Seimbang
•           Menu adalah susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk sekali makan atau untuk sehari-hari. Kata ”menu” bias diartikan ”hidangan”. Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2005).
•           Menu seimbang adalah konsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi. Kekurangan gizi pada salah satu makanan dengan pemberian menu seimbang dapat dicukupi oleh makanan lain. Untuk itu pemberian menu seimbang dengan makanan yang beraneka ragam sangat dibutuhkan dalam memenuhi kecukupan gizi (Almatsier, 2005).
•           Menu seimbang adalah makanan yang beraneka ragam yang memenuhi kebutuhan zat gizi sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). (Depkes RI, 2006)
•           Pedoman umum gizi seimbang harus diaplikasikan dalam penyajian hidangan yang memenuhi syarat gizi yang dikenal dengan menu seimbang. Menu berasal dari kata ”menu” yang berarti suatu daftar yang tertulis secara rinci. Sedangkan definisi menu adalah rangkaian beberapa macam hidangan atau masakan yang disajikan atau dihidangkan untuk seseorang atau sekelompok untuk setiap kali makan, yaitu dapat berupa hidangan pagi, siang, dan malam. Pola menu seimbang mulai dikembangkan pada tahun 1950 dengan istilah ”Empat Sehat Lima Sempurna” (Sulistyoningsih, 2011). Pola menu 4 sehat 5 sempurna adalah pola menu seimbang yang bila disusun dengan baik mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh (Almatsier, 2005).
2. Manfaat Perencanaan Menu
•           Kegiatan menyusun menu dengan perencanaan yang baik dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1.         Dapat disusun hidangan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
2.         Variasi dan kombinasi hidangan dapat diatur sehingga dapat menghindari kebosanan yang disebabkan pengulangan jenis bahan makanan dan cara pengolahan.
3.         Susunan hidangan dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan atau biaya yang tersedia.
4.         Menghemat waktu dan tenaga. Perencanaan*menu dapat disesuaikan dengan kondisi, sehingga sudah dapat diperkirakan waktu dan tenaga yang dibutuhkan.
5.         Menu yang terencana dengan baik dapat menjadi alat pendidikan gizi yang baik, karena menu yang baik mengajarkan pola makan yang baik.
3. Syarat Menu yang Baik
a. Pola menu seimbang
•           Pola menu seimbang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi. Susunanmakanan yang dihidangkan dapat memenuhi kebutuhan gizi sesuai denganumur, jenis kelamin, dan juga aktivitas yang dilakukan.
b. Aspek warna menu seimbang
•           Warna menu seimbang makanan harus menarik sehingga dapatmembangkitkan selera makan, namun penggunaan pewarna ban bahantambahan makanan juga harus memperhatikan keamanannya dan diutamakanmenggunakan pewarna alami.
c. Tekstur dan konsistensi
•           Tekstur dan konsistensi makanan yang dihidangkan disesuaikan dengankemampuan fisiologis dan juga umur. Bentuk makanan bayi, lansia dan orangyang mengalami gangguan kesehatan khususnya pencernaan akan berbedadengan orang dewasa pada umumnya.
d. Rasa dan Aroma
•           Aroma masakan yang kuat dikombinasikan dengan makanan yang tidak tajambaunya.
e. Ukuran dan bentuk potongan
•           Adanya kreasi dalam bentuk potongan dapat membangkitkan selera makan.

f. Suhu
•           Pertimbangkan makanan yang harus dihidangkan panas atau dingin denganmenyesuaikan suhu lingkungan, udara atau iklim.
g. Popularitas
•           Hidangan untuk anggota keluarga akan lebih membangkitkan selera makanketika sesekali disajikan pula hidangan tertentu yang sedang popular dimasyarakat, yang memang disukai anggota keluarga.
h. Penyajian menarik
•           Bila perlu makanan disajikan dengan hiasan, selain itu disajikan dalamkeadaan yang bersih, terhindar dari pencemaran yang dapat membahayakankesehatan.
i. Tenaga dan waktu
•           Jenis hidangan yang akan disajikan disesuaikan dengan peralatan,kemampuan, tenaga dan waktu yang dimiliki oleh ibu/keluarga.
2.2 Menu Makanan Bayi
Untuk membuat menu makanan bayi harus menggunakan rancangan khusus, yang seharusnya memang di bedakan dalam keluarga, misalnya untuk bayi yang sudah bisa makan-makanan pendamping asi seperti bubur formula setiap hari ia harus di racikan sesuai kebutuhannya, artinya ketika ia merasa lapar dan ingin makan secepatnya anda harus mempersiapkan.
Banyak sekali bayi terutama di Indonesia yang terkadang tidak mendapatkan menu makanan bayi yang seimbang, kebanyakan mereka terkadang gizinya tidak tercukupi dengan baik, ada beberapa factor yang bisa menyebabkan hal tersebut, bisa saja kemiskinan ataupun ketidaktahuan orang tua. Bayi yang pada masa pertumbuhan seharusnya memperoleh banyak asupan plus namun jika tidak mendapatkan makan sangat disayangkan.
Untuk anda yang memang terbatas ekonomi sebenarnya ada alternative memberikan cukup asupan gizi dengan baik, yaitu membuat menu makanan bayi sederhana. Membuat sayur bening bayam, kangkung dan daun-daunan yang banyak mengandung vitamin kemudian nasi tumbuk bisa di sajikan untuk bayi.
Tidak harus membeli bubur formula yang mungkin sangat mahal harganya. Namun memang kembali lagi kepda kesiapan orang tua dalam hal ini, pemabtasan kelahiran dengan program KB sebenarnya sangat baik jika harus anda ikuti. Jika memang keluarga memiliki ekonomi pas-pasan sebaiknya miliki anak sesuai kapasitas kemampuan member makan keluarga, ini bertujuan agar tidak ada lagi bayi-bayi yang kekurangan gizi karena tidak bisa memenuhi menu makanan bayi yang sehat dan seimbang.
2.3  Panduan Pemberian Makanan Bayi
*      6 – 8 Bulan makanan padat pertama
Sulit dipercaya betapa cepat bayi anda berkembang.  Ia berkembang secara dramatis dari bayi kecil yang anda bawa pulang beberapa bulan yang lalu, dan sekarang ia telah mulai mempelajari kepandaian baru setiap hari. Antara usia 6 – 9 bulan, ASI (atau susu formula yang diperkaya zat besi) masih menjadi sumber nutrisi bagi bayi anda.  Penting untuk diingat bahwa sebagian besar nutrisi yang diperlukan bayi anda tetap berasal dari sumber-sumber tersebut diatas, meskipun anda telah menambahkan makanan padat ke dalam menunya. ASI menyediakan nutrisi yang diperlukan bayi anda, seperti kalsium, zat besi, protein dan zinc – zat seng.
Meskipun demikian, pada usia ini bayi biasanya membutuhkan lebih banyak zat besi dan seng daripada yang kandungan yang ada di dalam ASI (dan susu formula) – dan pada saat inilah, tambahan nutrisi dapat diperoleh dari makanan padat dalam porsi kecil.  WHO dan UNICEF merekomendasikan pemberian ASI untuk tetap dilakukan sampai anak berusia dua tahun atau lebih.
*      Tanda-tanda sudah siap diberikan makanan padat:
• Mempunyai kontrol yang baik terhadap kepala dan leher
• Sudah bisa duduk sendiri
• Menunjukkan ketertarikan terhadap makanan.
• Lidah tetap di dalam saat sendok dimasukkan ke dalam mulutnya.
• Terbiasa pada tekstur dan makanan baru
• Menggapai makanan atau benda lain, meraih dan memasukkannya ke dalam mulut.
• Memindahkan sendok dari satu tangan ke tangan yang lainnya
• Bila sudah kenyang, bisa menunjukkannya dengan cara memalingkan kepala atau dengan menutup mulut rapat-rapat.
2.4 Makanan padat pertama
 Sulit dipercaya betapa cepat bayi anda berkembang.  Ia berkembang secara dramatis dari bayi kecil yang anda bawa pulang beberapa bulan yang lalu, dan sekarang ia telah mulai mempelajari kepandaian baru setiap hari.
Antara usia 6 – 9 bulan, ASI (atau susu formula yang diperkaya zat besi) masih menjadi sumber nutrisi bagi bayi anda.  Penting untuk diingat bahwa sebagian besar nutrisi yang diperlukan bayi anda tetap berasal dari sumber-sumber tersebut diatas, meskipun anda telah menambahkan makanan padat ke dalam menunya. ASI menyediakan nutrisi yang diperlukan bayi anda, seperti kalsium, zat besi, protein dan zinc – zat seng.
Meskipun demikian, pada usia ini bayi biasanya membutuhkan lebih banyak zat besi dan seng daripada yang kandungan yang ada di dalam ASI (dan susu formula) – dan pada saat inilah, tambahan nutrisi dapat diperoleh dari makanan padat dalam porsi kecil.  WHO dan UNICEF merekomendasikan pemberian ASI untuk tetap dilakukan sampai anak berusia dua tahun atau lebih.
Usia : 6 to 8 bulan
Tanda-tanda sudah siap diberikan makanan padat:
• Mempunyai kontrol yang baik terhadap kepala dan leher
• Sudah bisa duduk sendiri
• Menunjukkan ketertarikan terhadap makanan.
• Lidah tetap di dalam saat sendok dimasukkan ke dalam mulutnya.
• Terbiasa pada tekstur dan makanan baru
• Menggapai makanan atau benda lain, meraih dan memasukkannya ke dalam mulut.
• Memindahkan sendok dari satu tangan ke tangan yang lainnya
• Bila sudah kenyang, bisa menunjukkannya dengan cara memalingkan kepala atau dengan menutup mulut rapat-rapat.
6 bulan – MAKANAN PERTAMA
Yang diberikan:
• ASI/ASI perahan PLUS
• SEREALIA: beras putih, beras merah, havermuth
• SAYURAN: labu parang, ubi jalar, kentang, kacang hijau, labu, zucchini
• BUAH: pisang, alpukat, apel, pir
Yang Belum Boleh Diberikan:
• DAGING & MAKANAN YG MENGANDUNG PROTEIN
• IKAN & KERANG-KERANGAN
• SUSU SAPI & PRODUK SUSU OLAHAN        
Tipe:
•           1 jenis makanan
•           Semi cair (dihaluskan atau dibuat puree)
•           Dimasak (kecuali buah tertentu, spt alpukat, semangka dan pisang)
Frekuensi:
•           Makan besar: 1-2 kali per hari
•           Cemilan: 1 kali per hari
•           ASI: kapan saja bila diminta atau formula umumnya setiap    3-4 jam
Porsi:
•           Makanan: 1-2 ujung sendok teh pada awalnya, bertahap tingkatkan sesuai bertambahnya usia dan minat bayi.
7-8 bulan – MAKANAN SEMI PADAT
Yang diberikan:
• ASI/ASI perahan PLUS
• SEREALIA: lanjutkan pemberian beras merah, beras putih dan havermut. Perkenalkan maizena.
• SAYURAN: asparagus, wortel, bayam, brokoli, sawi, kembang kol, bit, lobak, kol
• BUAH: mangga, pir, peach, blewah, timun suri.
• Biskuit bayi.
• DAGING & MAKANAN YG MENGANDUNG PROTEIN: ayam, sapi, hati ayam, tahu, tempe
Yang Belum Boleh Diberikan:
• IKAN & KERANG
• SUSU SAPI & PRODUK SUSU OLAHAN         Tipe:
•           1-2 macam makanan
•           Semi padat (haluskan dgn saringan kawat, puree)
•           Soft finger food (8 bln+)
•           Dimasak (kecuali buah tertentu, spt alpukat, semangka dan pisang)
Frekuensi:
•           Makan besar: 2 kali per hari
•           Cemilan: 1 kali per hari
•           ASI: kapan saja bila diminta atau formula umumnya setiap    3-4 jam
Porsi:
•           3 sampai 9 sendok makan cereal, untuk 2 sampai 3 kali pemberian makan
•           1 sendok teh buah, bertahap tingkatkan menjadi ¼ sampai ½ cangkir untuk 2 sampai 3 kali pemberian makan
•           1 sendok teh sayuran, perlahan ditingkatkan menjadi ¼ sampai ½ cangkir untuk 2 sampai 3 kali pemberian makan.
•           1 sendok teh makanan sumber protein, perlahan tingkatkan menjadi 2 sm untuk 2 kali pemberian makan
Tips Memperkenalkan Makanan Padat:
• Perkenalkan hanya satu jenis makanan baru dan berikan selama 2 sampai 4 hari sebelum perkenalkan makanan yang lain untuk memastikan bayi anda tidak alergi terhadap makanan tersebut.
• Urutan pemberian makan:
- Mulailah pemberian makanan padat dengan makanan yang paling tidak menyebabkan alergi (kadar protein paling rendah), yairtu serelia (beras merah, beras putih, havermut). Campurkan dengan ASI, air atau susu formula hingga semi-cair.
- Beberapa ahli gizi merekomendasikan agar sayuran diperkenalkan sebelum buah, karena buah yang rasanya manis akan membuat sayuran yang rasanya kurang manis menjadi tidak menarik untuk bayi.  Mulailah dengan sayuran yang rasanya hambar seperti kentang, kacang hijau, labu, zucchini, baru kemudian perkenalkan buah seperti pisang, alpukat, apel, pir, blewah, timun suri.
• Pangku bayi anda atau dudukkan di kursi makan atau tempat duduk bayi saat anda menyuapi bayi anda.
Posisi makan yang semestinya adalah digendong anda atau didudukkan di tempat duduk bayi – pilihlah posisi yang paling aman untuk anda dan bayi anda.
• Mulai pemberian makanan padat secara bertahap.
Untuk mempermudah peralihan, mulailah pemberian makanan padat dengan makanan yang sudah dikenalnya – ASI atau susu formula.  Mulailah pemberian makanan padat dengan meletakkan sedikit makan di ujung sendok dan letakkan sendok tersebut di tengah lidah bayi. Lihat reaksi bayi anda. Anda mungkin akan mendapatkan senyum tanda persetujuan atau seringai tanda tidak setuju.  Cobalah untuk memperkenalkan satu makanan baru selama tiga kali.  Ada kemungkinan bayi anda makan dengan tidak teratur.  Ingatlah bahwa pada usia ini anda hanya memperkenalkan bayi anda pada makanan dan tekstur baru.

• Ketahui kapan harus berhenti memberi makan.
Bayi anda akan berhenti makan bila dia sudah kenyang.  Jangan memaksa untuk tetap memberi makan.  Apabila bayi anda sudah kenyang dia mungkin akan memberikan tanda-tanda sebagai berikut: mengatupkan bibir, menutup mulut, muntah, memainkan atau menggigit puting, memalingkan wajah dari sendok yang didekatkan ke mulutnya, menyandarkan tubuh ke belakang, makan atau minum lebih sedikit dan tertidur.  Penting bagi bayi anda untuk merespon tanda-tanda lapar yang timbul dari dalam dirinya sendiri sebagai dasar dari kebiasaan makan yang sehat untuk sepanjang hidupnya.
• Berikan makanan tanpa tambahan gula atau garam.
Bayi anda tidak membutuhkan tambahan gula atau garam.  Menambahkan bahan-bahan tersebut tidak akan memperbaiki nilai nutrisi dari makanannya dan membuat bayi Anda menetapkan makanan seperti ini sebagai standar pilihan makanan di masa mendatang.
• Jangan berikan madu selama 1 tahun pertama.
Madu tidak boleh diberikan untuk bayi dibawah 12 bulan. Jangan tambahkan madu pada makanan bayi anda atau mencelupkan dotnya ke dalam madu.  Madu terbukti dapat menyebabkan penyakit serius, botulisme yang dapat menyebabkan kematian.
• Botol harus digunakan untuk cairan seperti susu formula atau air putih BUKAN untuk makanan.
Apabila tidak direkomendasikan oleh DSA anda, jangan masukkan jus buah, cereal atau makanan semi cair/padat lainnya ke dalam botol susu karena dapat menyebabkan bayi anda makan terlalu banyak.
• Gunakan boks bayi untuk tidur, bukan untuk makan.
Tidur dengan botol susu bisa meyebabkan berbagai masalah untuk bayi anda.
- Botol berisi susu, jus atau cairan lain yang mengandung gula bisa berkumppul di gigi bayi anda dan menyebakan terjadinya pembusukan gigi, yang disebutnursing-bottle caries - karies susu.*
- Minum dari botol sambil tiduran bisa menyebabkan infeksi telinga bagian tengah.
- Anda pasti tidak menginginkan botol tersebut menjadi empeng (pemberi rasa aman/pengganti ibu). Bangun kebiasaan untuk menyelesaikan minum susu atau makan sebelum menidurkan bayi anda.
2.5 Makanan Yang Perlu Dihindari Bayi Di Bawah 1 Tahun
 Seperti yang kita ketahui bahwa bayi itu masih belum memiliki kekebalan tubuh yang stabil. Karena itu kita sebagai ibu harus bisa memilah-milah makanan apa saja yang boleh diberikan dan tidak boleh diberikan kepada bayi kita.
Berikut adalah beberapa makanan yang perlu dihindari untuk bayi yang berusia di bawah 1 tahun:
1.         Makanan sarat bumbu
Dengan memberi makanan yang tidak sarat bumbu, kita mengajarkan pada bayi untuk lebih mengenal berbagai rasa alami dari bahan makanan yang kita berikan.
2.         Penyedap rasa / vetsin atau sejenisnya
Jenis garam yang terdapat dalam berbagai penyedap atau sejenisnya akan memperberat kinerja ginjal bayi yang belum sempurna.
3.         Daging Asap
Daging asap mengandung kadar garam yang cukup tinggi, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu kinerja ginjal bayi.
4.         Susu sapi
Usahakan untuk memberikan ASI atau paling tidak susu formula sebagai campuran bahan makanan untuk bayi di bawah 1 tahun.
5.         Telur
Banyak juga bayi yang alergi dengan telur. Namun telur dapat diberikan pada bayi yang sudah agak besar (10 bulan ke atas), dengan harapan tubuhnya sudah lebih tahan terhadap alergi.

6.         Kacang
Hindari kacang untuk bayi yang mempunyai riwayat alergi.
7.         Madu
Jangan berikan madu pada bayi di bawah usia 10 bulan, karena dikhawatirkan pencernaannya masih rentan dan belum tahan jika kita memberikan madu yang kebetulan mengandung bakteriClostridium botulinum.

















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesiilmpulan
Bayi yang baru lahir hanya mememrlukan ASI atau susu formula selama enam bulan pertama kehidupan.ASI adalah pilihan terbaik untuk bayi,krena menyediakan anti bodi dan nutrisi lengkap, bersama dengan lapisan usus untuk memungkinkan bayi untuk benar lulus tinja.jika ibu tidak dapat atau memeilih untuk tidak menyusui,pilihan terbaik berikutnya adalah formula yang dekat dengan dengan ASI. Selama enam bulan pertama ASI atau susu formulasemua yang di perlukan.
3.2 Saran
Dalam usia ini bayi mampu berkomunikasi meski dalam bentuk sangat sederhana. Berkat pemenuhan zat gizi yang diperolehnya dari ASI sejalan dengan peningkatan proses tumbuh kembang yang sedang dijalani, kini ASI saja tidak cukup untuk memenuhi zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya, maka mulai usia ini perlu diperkenalkan beberapa jenis makanan padat yang disebut Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).











DAFTAR PUSTAKA